RELASI ANTARA AGAMA, ILMU DAN FILSAFAT
Secara teoretis ilmiah, kajian ini dapat menjawab pertanyaan dasar, misalnya mengenai: Apakah filsafat sebanding atau sejajar dengan agama? Pertanyaan sejenis ini akan memberi penjelasan tentang di mana filsafat harus diletakkan ketika berhadapan dengan apa yang disebut agama. Mana yang harus dimenangkan sekaligus harus dikalahkan ketika harus memilih filsafat, ilmu atau agama? Di mana filsafat dan ilmu harus diletakkan ketika dihubungkan dengan apa yang disebut dengan agama? Bagaimana masing-masing kajian tadi memberi respons atas dinamika yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat?
Penting mengkaji hubungan filsafat, ilmu dan agama, karena relasi di antara ketiga soal tadi, memiliki latar pemikiran yang diametral, berbeda. Ketiganya dianggap memiliki arus yang dapat dibedakan dan bahkan dipertentangkan. Ketiganya seolah dianggap bukan sekedar hanya tidak sama, tetapi, bertolak belakang dan saling bertentangan. Parahnya, ketika dialektika itu berlangsung, muncul suatu pemikiran kalau agama memiliki kebenaran mutlak, sementara filsafat dan ilmu hanya melahirkan kebenaran relatif. Di versus ini, ilmu terlebih filsafat, harus dikalahkan atas nama kebenaran agama dan bahkan harus dikafirkan dan atau dibid’ahkan karena agama membawa kebenaran mutlak.
Deskripsi
Informasi Tambahan
Dimensi | 15 × 23 cm |
---|