Cart

Shop

Landasan Pendidikan
Landasan Pendidikan

Landasan Pendidikan

Landasan pendidikan mengacu pada praktik dan kebijakan pendidikan, serta studi analisis kritis. Ilmu pendidikan adalah teori sistematis tentang apa yang benar-benar diajarkan kepada siswa agar mereka dapat mencapai kecerdasan. Pendidikan selalu dimulai dengan langkah-langkah yang memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan potensinya sendiri, menunjukkan sikap yang positif, dan berperilaku dengan baik di lingkungan tempat anak beraktivitas. Pendidikan dimulai dari keluarga atau individu yang belum mandiri dan kemudian berkembang di lingkungan formal dan atau non formal. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 mengamanahkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Buku ini merupakan karya yang dapat menambah wawasan pembaca, khususnya bagi mereka yang mengabdikan dirinya sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan. Kajian dalam buku ini dimulai dari Hakikat Manusia dan Dimensi Kemanusiaan, Hakikat Pendidikan, Unsur-Unsur Pendidikan, Landasan Filosofis, Psikologis, Historis, Sosio Kultural, Yuridis, dan Aliran Klasik serta Gerakan Pembaharuan Pendidikan.
Langkah Praktis Menyusun Proposal Penelitian
Langkah Praktis Menyusun Proposal Penelitian

Langkah Praktis Menyusun Proposal Penelitian

Buku ini akan membahas langkah-langkah praktis dalam menyusun proposal penelitian, khususnya dalam penelitian pendidikan. Pembahasan dalam buku ini disajikan secara sistematis, terdiri dari: Pertama, merumuskan judul penelitian. Judul merupakan sesuatu yang penting di dalam penulisan karya ilmiah. Judul harus dapat menggambarkan isi dari karya ilmiah yang dibuat. Dengan memahami masalah dan novelty penelitian, akan mampu mengembangkan judul penelitian dengan baik, yang didalamnya memuat masalah penelitian yang baik, serta memiliki nilai kebaruan yang akan menambah kebermanfaatan dari penelitian yang dilakukan. Kedua, pendekatan dalam penelitian pendidikan. Sebelum mempersiapkan langkah pengumpulan data, terlebih dahulu harus mengetahui pendekatan dari penelitian yang akan dilakukan. Hal ini agar langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan sesuai dengan prosedur dari pendekatan penelitian yang dipilih. Ketiga, pertanyaan dan hipotesis penelitian. Pertanyaan penelitian bisa dikatakan sebagai cara peneliti untuk mencari Solusi atas masalah yang dia ungkapkan. Jawaban atas pertanyaan itulah diharapkan akan menjawab masalah yang diungkapkan peneliti. Pertanyaan penelitian ini sangat erat kaitannya dengan hipotesis penelitian. Hipotesis merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Hipotesis ini merupakan dugaan cerdas tentang jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan. Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian, hipotesis perlu dikembangkan dengan cara yang baik dan benar. Keempat, pengumpulan data penelitian. Pada buku ini akan dijelaskan mengenai menentukan sampel penelitian, alat/instrument pengumpul data, dan pengujian instrument penelitian yang meliputi uraian untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Dengan memahami sampling penelitian dan instrumen pengumpul data, peneliti akan mampu menentukan subjek penelitian yang tepat, serta memilih instrumen yang tepat untuk mengumpulkan data sesuai dengan masalah penelitian yang ingin ketahui jawabannya.
LEAP: LEARNING ENGLISH VIA APPS AND PLATFORMS
LEAP: LEARNING ENGLISH VIA APPS AND PLATFORMS
Hot

LEAP: LEARNING ENGLISH VIA APPS AND PLATFORMS

LEAP: Learning English via Apps and Platforms merupakan panduan praktis untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan bahasa Inggris melalui aplikasi maupun platform digital. Di era teknologi ini, belajar tidak lagi terbatas pada buku teks atau ruang kelas. Buku ini mengenalkan berbagai aplikasi dan platform belajar bahasa Inggris yang dirancang untuk mengasah keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis secara terpadu. Ditulis oleh tim penulis muda yang berpengalaman di bidang pendidikan dan teknologi, buku ini menyajikan langkah-langkah penggunaan aplikasi/platform, fitur unggulan, serta strategi belajar mandiri yang efektif. Cocok bagi siswa, guru, dan pembelajar mandiri, LEAP mengajak pembaca untuk “leap further and go beyond”—menjadikan teknologi sebagai mitra belajar yang interaktif dan menyenangkan. Mulailah perjalanan belajarmu hari ini dengan pendekatan yang modern, fleksibel, dan bermakna. Dengan LEAP, belajar bahasa Inggris jadi lebih menarik dan seru!
MAKAN SEHAT TANPA BIAYA: Panduan Gizi Gratis Untuk Hidup Berkualitas
MAKAN SEHAT TANPA BIAYA: Panduan Gizi Gratis Untuk Hidup Berkualitas

MAKAN SEHAT TANPA BIAYA: Panduan Gizi Gratis Untuk Hidup Berkualitas

Buku ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak akan pemahaman dan strategi untuk menjalani hidup sehat tanpa harus terbebani oleh biaya tinggi. Makan Sehat Tanpa Biaya: Panduan Gizi Gratis untuk Hidup Berkualitas menawarkan pendekatan yang realistis, berbasis potensi lokal, dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Disusun secara sistematis dan berbasis fakta, buku ini mengawali pembahasan dengan konsep dasar gizi, menjelaskan pentingnya zat gizi makro dan mikro dalam kehidupan sehari-hari serta konsekuensi dari kekurangan gizi. Bab ini juga mengupas tantangan akses pangan sehat, khususnya bagi kelompok ekonomi lemah dan masyarakat di wilayah marginal. Selanjutnya, pembaca dibimbing untuk mengenali dan mengoptimalkan pangan lokal, seperti umbi-umbian, sayuran liar, daun-daunan, dan sumber protein nabati yang murah namun tinggi kandungan gizi. Pemanfaatan pangan lokal tidak hanya menjadi solusi praktis, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional dan kelestarian lingkungan. Pada bagian ketiga, buku ini menyajikan strategi menyusun menu sehat dan murah. Dilengkapi dengan contoh menu harian dan panduan praktis, pembaca diajak untuk mengatur pola makan seimbang tanpa harus bergantung pada produk mahal atau makanan instan. Pendekatan ini memadukan pengetahuan gizi, kreativitas dapur, dan manajemen belanja yang cerdas. Bab selanjutnya menyoroti praktik kemandirian pangan dan gizi dalam komunitas. Buku ini memberikan contoh konkret dari berbagai inisiatif masyarakat, seperti kebun pangan rumah tangga, dapur umum berbasis swadaya, dan program bank makanan, yang telah berhasil mendukung pemenuhan gizi tanpa biaya tambahan yang membebani. Akhirnya, buku ini menekankan pentingnya peran multisektor—melibatkan pemerintah, akademisi, sektor swasta, LSM, dan masyarakat luas—dalam mewujudkan sistem pangan yang inklusif dan gizi yang dapat diakses oleh semua kalangan. Kolaborasi lintas sektor dinilai sebagai kunci dalam menciptakan perubahan struktural menuju keadilan pangan dan kesehatan masyarakat. Makan Sehat Tanpa Biaya bukan hanya buku panduan, tetapi juga seruan moral untuk membangun kesadaran kolektif bahwa hidup sehat adalah hak semua orang. Buku ini cocok dibaca oleh masyarakat umum, penggerak komunitas, mahasiswa gizi dan kesehatan, hingga pembuat kebijakan yang peduli terhadap isu ketahanan pangan dan keadilan sosial. Dengan gaya bahasa yang lugas dan data yang akurat, buku ini menjadi rujukan penting di tengah krisis gizi dan meningkatnya biaya hidup. Karena sejatinya, makan sehat tidak harus mahal, dan kualitas hidup yang baik seharusnya dapat dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat.
MANAJEMEN APOTEK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN

MANAJEMEN APOTEK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN

Buku “Manajemen Apotek dan Pelayanan Kefarmasian” disusun untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pengelolaan apotek sebagai salah satu pilar penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Apotek tidak lagi sekadar tempat distribusi obat, melainkan pusat pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien, efektivitas terapi, serta pengembangan layanan yang inovatif. Pembahasan dalam buku ini terdiri dari lima bab utama. Bab pertama menguraikan konsep dasar manajemen apotek, termasuk tujuan, ruang lingkup, serta peran strategis apoteker dalam memastikan keberlangsungan layanan. Bab kedua berfokus pada pengelolaan obat dan sediaan farmasi, yang mencakup tahapan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, hingga pemusnahan, sesuai dengan standar regulasi yang berlaku. Bab ketiga membahas pelayanan kefarmasian berorientasi pasien atau pharmaceutical care. Paradigma ini menekankan bahwa apoteker berperan aktif dalam konseling, monitoring terapi, serta pencegahan masalah terkait obat. Bab keempat mengulas aspek regulasi dan etika, sebagai landasan penting untuk menjamin pelayanan yang bermutu, aman, serta menjunjung tinggi profesionalisme. Bab terakhir membahas strategi pengembangan apotek di era digital, termasuk inovasi layanan berbasis teknologi, pemasaran, dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam:  Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren
Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam:  Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren

Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam: Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren

Perjalanan sebuah lembaga pendidikan pesantren, terlebih bagi lembaga pesantren sekelas middle low, tentu dalam mempertahankan eksistensinya bukanlah sebuah perjuangan yang sederhana. Sebagai lembaga pesantren yang bukan masuk dalam kategori pesantren-pesantren besar dan ternama di tanah air, maka kemampuan bertahan dan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap pesantren merupakan hal hal istimewa. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia dalam konteks pendidikan agama bagi anak bangsa, memiliki gaya yang khas yang sangat mencolok perbedaannya. Pertama, peranan seorang pimpinan dan sesepuh pondok pesantren. Pimpinan pesantren adalah kiai yang berada pada jajaran sesepuh yang biasanya secara genetik adalah pendiri atau keturunnya, yang dinobatkan oleh entitas pesantren tersebut sebagai pimpinan umum, memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan lembaga pesantren. Adapun sesepuh adalah mereka yang setingkat dengan pimpinan dan dituakan namun bisa jadi lebih muda atau merupakan menantu, juga memiliki peran yang kuat dalam menentukan keberhasilan perjalanan manajemen strategis. Kedua, pihak dewan kiai, memiliki peran sebagai aktor dan pelaksana dilapangan yang melakukan serta mengatur manajemen yang dilakukan. Ketiga, pihak yayasan, kalangan ini memiliki peran penting sebagai pihak yang memberikan dukungan baik moril maupun materil, mengingat yayasan adalah lembaga formal yang sah dan memiliki dasar hukum di negara Indonesia, sehingga memiliki hak akses atas fasilitas baik fasilitas masyarakat ataupun milik pemerintah. Keempat, santri, tentu saja santri ini berlaku sebagai subjek dan juga objek dalam pelaksanaan manajemen strategis. Kelima, wali santri atau orang tua memiliki peran kuat dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada pesantren. Keenam, masyarakat, komponen terakhir inilah yang dalam skala makro berkontribusi sebagai pihak ekstrenal namun juga berperan sangat kuat akan tercapainya sebuah tujuan manajerial.
MASALAH DALAM PUBLIC SPEAKING
MASALAH DALAM PUBLIC SPEAKING

MASALAH DALAM PUBLIC SPEAKING

Public speaking adalah keterampilan yang vital di era komunikasi ini, namun tidak jarang menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Buku ini akan membongkar secara sistematis berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh para pembicara, baik pemula maupun yang telah berpengalaman. Disusun berdasarkan pengalaman langsung dan pengamatan mendalam, buku ini mengidentifikasi lebih dari 100 masalah nyata yang kerap muncul dalam aktivitas berbicara di depan umum. Mulai dari persiapan materi yang lemah, struktur penyampaian yang kacau, hingga kendala teknis dan ketidakmampuan menjawab pertanyaan audiens secara meyakinkan—semuanya dibedah dengan pendekatan yang lugas dan solutif. Buku ini tidak hanya mengupas persoalan, tetapi juga menyajikan strategi praktis untuk mengatasinya: bagaimana menyusun alur presentasi yang efektif, mengelola bahasa tubuh dan intonasi suara, membangun koneksi emosional dengan audiens, serta membangun rasa percaya diri yang kuat. Disertai dengan contoh nyata, daftar permasalahan, dan tips aplikatif, buku ini menjadi panduan lengkap bagi siapa saja yang ingin tampil percaya diri dan profesional saat berbicara di depan publik. Lebih dari sekadar panduan teknis, buku ini juga menjadi pengingat bahwa setiap tantangan dalam public speaking adalah peluang untuk berkembang. Dengan memahami kendala-kendala umum yang sering diabaikan, pembaca diajak untuk memperbaiki, berlatih, dan terus meningkatkan kualitas komunikasi. Buku ini akan sangat cocok bagi siapa pun yang ingin menguasai seni berbicara dengan percaya diri, terstruktur, dan berdampak.
MEDIA AND TECHNOLOGY IN ELT
MEDIA AND TECHNOLOGY IN ELT

MEDIA AND TECHNOLOGY IN ELT

This book is structured to offer both conceptual foundations and practical applications. It begins by exploring the role of media in language teaching and the theoretical frameworks that support its use. Subsequent chapters introduce a range of traditional and digital media, including audiovisual aids, printed materials, multimedia presentations, language learning apps, digital games, and virtual learning environments. Special attention is given to the integration of ICT, not only as a support tool but as a transformative element in language education. From blended learning models to fully online instruction, the chapters explore how ICT fosters learner autonomy, collaboration, and global communication. The book also examines the challenges teachers may face, such as digital literacy, access to resources, and pedagogical readiness, and offers strategies for overcoming them. As educators ourselves, we understand that theory alone is insufficient. Therefore, this book emphasizes practical examples, case studies, lesson planning ideas, and classroom activities that can be directly applied or adapted to different teaching contexts. These resources are designed to inspire creativity and critical thinking among teachers in designing their own instructional materials.
Membangun Disiplin Siswa Melalui Keteladanan Guru
Membangun Disiplin Siswa Melalui Keteladanan Guru
Hot

Membangun Disiplin Siswa Melalui Keteladanan Guru

Proses pelaksanaan pendidikan melibatkan banyak elemen di dalamnya, salah satunya adalah guru atau pendidik. Bagi seorang guru, menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya adalah mutlak dan tidak bisa di tinggalkan karena itulah jalan satu-satunya untuk menciptakan anak didik yang unggul dan handal. Kedispilinan menjadi faktor penting dalam kesuksesan seseorang. Oleh karenanya kedisiplinan perlu dipupuk sejak dini. Masalahnya adalah seringkali siswa di sekolah dasar kurang disiplin dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Hal ini menegaskan bahwa diperlukan sebuah teladan untuk siswa agar mampu ditiru dalam berdisiplin dalam kegiatan sehari-hari. Buku ini akan membahas implikasi keteladanan guru terhadap perilaku disiplin peserta didik. Pentingnya sebuah keteladanan bagi seorang guru adalah untuk menjadi pigur peserta didik dan juga agar menjadi guru yang berkualitas. Baik dari segi sikap, tindakan, tutur kata, dan kepribadianyang di perlihatkan dan di terapkan oleh guru di sekolah sehingga akan membentuk watak dan perilaku yang baik pula pada peserta didik. Menjadi guru yang mampu memberikan keteladanan-keteladanan yang baik, sesuai yang yang di ajarkan agama Islam, sehingga dari keteladanan inilah akan memancarkan kewibawaan-kewibawaan yang luhur dan mulia yang dapat diteladani oleh peserta didik.
MENEMBUS KATA: SEJARAH, PRAKTIK, DAN SENI MENULIS JURNALISTIK
MENEMBUS KATA: SEJARAH, PRAKTIK, DAN SENI MENULIS JURNALISTIK

MENEMBUS KATA: SEJARAH, PRAKTIK, DAN SENI MENULIS JURNALISTIK

Jurnalistik bukan semata persoalan menyusun kata atau menulis fakta, melainkan juga tentang membangun kepercayaan publik, merawat nurani, dan menjunjung tinggi integritas. Di tengah arus informasi yang deras dan sering kali membingungkan, peran jurnalis sebagai penjaga kebenaran menjadi semakin krusial. Buku ini ditutup bukan sebagai akhir dari pembelajaran, melainkan sebagai awal dari perjalanan panjang dalam memahami, mengamalkan, dan menyempurnakan praktik jurnalistik. Kami berharap, pembaca tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis dari buku ini, tetapi juga menyerap nilai-nilai etis dan tanggung jawab sosial yang melekat dalam profesi jurnalis. Kami percaya bahwa setiap tulisan yang lahir dari kejujuran, empati, dan riset yang mendalam memiliki kekuatan untuk mengubah dunia—meskipun perlahan, namun pasti. Semoga buku ini menjadi salah satu bekal bagi para calon jurnalis, pendidik, dan siapa saja yang ingin "menembus kata" demi menjangkau makna, keadilan, dan kemanusiaan. Teruslah menulis. Teruslah mencari kebenaran.
Mengenal Indonesia
Mengenal Indonesia
Hot

Mengenal Indonesia

Bahasa Indonesia menduduki urutan ke-8 dengan penutur terbanyak bahasa di dunia. Bahasa Indonesia pun menjadi salah satu bahasa asing yang menarik bagi bangsa lain untuk dipelajari. Beberapa alasan mengapa mereka mempelajari bahasa Indonesia karena letak Indonesia yang berkedekatan dengan negara mereka, misalnya negara Australia, Jepang, dan beberapa negara Asia lainnya. Alasan lain yang mendorong penutur asing mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka ingin berkunjung ke Indonesia, mempunyai teman yang tinggal di Indonesia,atau bahkan Indonesia dianggap sebagai bahasa yang mudah. Memang pada awalnya para pembelajar beranggapan bahasa Indonesia itu mudah karena tidak mengenal perubahan kata kerja akibat perubahan waktu. Dibandingkan dengan bahasa Inggris yang memiliki dua bahkan tiga kata kerja yang berbeda untuk kata kerja yang sama
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Preferensi Industri Berdasarkan Minat Mahasiswa
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Preferensi Industri Berdasarkan Minat Mahasiswa

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Preferensi Industri Berdasarkan Minat Mahasiswa

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pada abad 21 dinamika perkembangan ilmu pengetahuan didominasi oleh perkembangan informasi dan teknologi terutama komputer dan digital yang memungkinkan setiap orang terkoneksi tanpa batas ruang dan waktu. Melihat perkembangn ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencanangkan kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) di mana kurikulum ini memberikan ruang kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di luar prodi dan di luar kampus. Perubahan-perubahan baik perubahan zaman dan kurikulum Pendidikan tinggi harus segera direspon oleh semua elemen di Perguruan Tinggi termasuk hingga level program studi. Merespon hal ini, Prodi Sastra Inggris menerapkan kurikulum MBKM dengan mendorong mahasiswa untuk memiliki pengalaman belajar di luar prodi dan di luar kampus melalui program-program MBKM yang telah berjalan seperti Pertukan Pelajar Mahasiswa Mandiri, dan lain-lain di mana program-program ini dapat dikonversi ke nilai mata kuliah prodi dan mata kuliah praktek seperti PKL