Cart

Shop

Pendidikan Multikultural Dalam Tafsir Al Mishbah: Analisis Isi Terhadap Surat Al Hujurat Ayat 13
Pendidikan Multikultural Dalam Tafsir Al Mishbah: Analisis Isi Terhadap Surat Al Hujurat Ayat 13

Pendidikan Multikultural Dalam Tafsir Al Mishbah: Analisis Isi Terhadap Surat Al Hujurat Ayat 13

By Rohmat
Paradigma pendidikan agama Islam yang berkembang di masyarakat, menuntut pendidikan agama yang berwawasan multikultural dalam menghadapi tantangan globalisasi, sehingga Islam benar-benar menjadi agama umat, dengan nilai-nilai yang mampu menjangkau ke semua ranah kehidupan, Masalah yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah terkait pendidikan multikultural yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al Hujura>t ayat 13, melalui tafsir Al-Misbah oleh M. Quraish Shihab. Buku ini disusun ntuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pendidikan multikultural dalam perespektif kitab Tafsir al-Mishbah. Al-Qur’an Surat al-Hujura>t ayat 13 mengandung konsep pendidikan multikultural menurut tafsir Al-Misbah di dalamnya menyampaikan pesan tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Menurut Quraish Shihab multikultural merupakan paham keragaman dan perbedaan sebagai sunatullah. Menyikapi keragaman bukan berarti mencampur adukkan kebudayaan namun hidup dengan mengakui egaliter (Al-musa>wa / persamaan manusia), persaudaraan (ukhuwah), saling tolong menolong (ta’a>wun), dan saling mengenal (ta’a>ruf). Pendidikan multikultural dapat dijadikan sebagai solusi untuk dijadikan pijakan dalam menata pendidikan Indonesia menjadi lebih baik kaitannya dengan keberagaman masyarakat Indonesia. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang serba majemuk. Al-Qur’an dalam surat Al-Hujura>t ayat 13 secara tegas menjelaskan nilai-nilai pendidikan multikultural, yaitu: kesetaraan antara lelaki dan perempuan dan menghargai perbedaan antar suku bangsa.
Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Intelektual, Spiritual, dan Adversitas Penderita HIV/Aids
Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Intelektual, Spiritual, dan Adversitas Penderita HIV/Aids
Hot

Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Intelektual, Spiritual, dan Adversitas Penderita HIV/Aids

Konseling Islami adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang sebab utamanya karena perilaku menyimpang sexual. Kelompok berisiko dalam penyebaran penyakit ini adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (homoseksual), untuk mengontrol penyebaranya melalui peningkatan program pencegahan. Studi internasional dan juga penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa pemberian konseling atau pendidikan  kesehatan reproduksi menghasilkan kehidupan  perilaku  seksual  yang  lebih  bertanggung  jawab  dan  perilaku  seks  yang aman. Buku ini mengkaji efektifitas konseling Islami dalam meningkatkan kecerdasan emosional, intelektual, spiritual dan adversitas penderita HIV/AIDS. Modul konseling Islami diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional, intelektual, spiritual dan adversitas penderita HIV/AIDS. Selain itu, perlu juga kerjasama antar sektor yang mendukung penekanan penyebaran penyakit HIV/AIDS. Buku ini disusun atas dasar keprihatinan penulis melihat fenomena bertambah banyaknya penderita HIV, dan perlu mendapatkan penanganan untuk meningkatkan kecerdasan emosional, intelektual, spiritual dan adversitas penderita dengan harapan bisa meningkatkan kualitas pengetahuan agama, kesehatan dan harapan hidup. Penulis melihat peluang dari potensi diri sebagai dosen dan sebagai anggota aktif di organisasi persatuan perawat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit HIV dengan pendekatan pendidikan, psikologi dan agama.
Ilmu Alamiah Dasar Terintegrasi Al-Quran: Rumpun Ilmu Pendidikan
Ilmu Alamiah Dasar Terintegrasi Al-Quran: Rumpun Ilmu Pendidikan
Hot

Ilmu Alamiah Dasar Terintegrasi Al-Quran: Rumpun Ilmu Pendidikan

Pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada pengajaran ajaran agama tetapi juga mencakup ilmu pengetahuan umum, termasuk ilmu alamiah dan teknologi. Integrasi ilmu alamiah dan teknologi dalam pendidikan Islam sangat penting karena beberapa alasan berikut: Pertama, Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis : Ilmu alamiah, seperti fisika, kimia, dan biologi, membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Kemampuan ini sangat penting dalam memahami fenomena alam dan kehidupan sehari-hari. Kedua, Memperkuat Pemahaman tentang Kebesaran Tuhan: Studi ilmu alamiah dapat memperkuat iman dan ketakwaan siswa dengan menunjukkan kebesaran dan keagungan ciptaan Tuhan. Al-Qur'an sendiri mendorong umat Islam untuk mempelajari alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah. Ketiga, Mempersiapkan Generasi yang Kompeten dalam Teknologi : Di era digital ini, penguasaan teknologi sangat penting. Integrasi teknologi dalam pendidikan Islam memastikan bahwa siswa siap menghadapi tantangan teknologi dan mampu memanfaatkannya untuk tujuan yang baik dan bermanfaat. Keempat, Memajukan Umat Islam dalam Sains dan Teknologi: Dengan mengintegrasikan ilmu alamiah dan teknologi, pendidikan Islam dapat memajukan umat Islam dalam bidang sains dan teknologi, sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam perkembangan global dan mengatasi berbagai tantangan modern. Kelima, Menciptakan Pendidikan yang Holistik: Integrasi ini menciptakan pendidikan yang holistik, yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan spiritual dan moral tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan profesional. Keenam, Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Pembelajaran teknologi dan ilmu alamiah mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif, yang sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah kompleks di masyarakat. Dengan demikian, integrasi ilmu alamiah dan teknologi dalam pendidikan Islam tidak hanya memperkaya kurikulum tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi individu yang beriman, cerdas, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
Ilmu Qira’at
Ilmu Qira’at

Ilmu Qira’at

Ilmu qira’at, sebagai salah satu cabang ilmu keislaman yang berkaitan dengan variasi bacaan Al-Qur'an, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjaga kemurnian dan keotentikan kalam Allah. Melalui ilmu ini, kita dapat memahami betapa luas dan kaya cara membaca Al-Qur'an yang diwariskan oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat dan ulama setelahnya.
Peningkatan Kapasitas Guru Melalui In-Service Training
Peningkatan Kapasitas Guru Melalui In-Service Training

Peningkatan Kapasitas Guru Melalui In-Service Training

Hasil survey PISA dan TIMSS menunjukkan kemampuan siswa di Indonesia masih tergolong rendah, karena berada di peringkat ke-74 dari 79 negara yang berpartisipasi dalam PISA dan peringkat ke-45 dari 50 negara yang berpartisipasi dalam TIMSS. Hal ini menuntut pemerintah untuk segera bertindak agar mutu dan kualitas pendidikan dapat meningkat serta tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah implementasi program Asesmen Nasional. In-service Training merupakan suatu usaha pelatihan dan pembinaan yang memberikan kesempatan kepada seseorang yang mendapat tugas jabatan tertentu dalam hal ini guru untuk dapat mengembangkan kinerjanya. Untuk mendapatkan seorang guru yang kompeten dan profesional pada jenjang pendidikan dasar diperlukan pelatihan dan pendidikan. Kinerja Guru merupakan derajat keberhasilan seseorang memenuhi tanggung jawab utamanya sebagai guru dan memikul tanggung jawab penuh sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Model In-service Training berdampak positif dan sangat bermanfaat bagi guru dalam menunjang kinerjanya serta tiap sekolah mengharapkan kegiatan in-service training akan ada keberlanjutan sesuai dengan kebutuhan. Faktor pendukung dalam proses implementasi model In-Service Training dalam meningkatkan kinerja Guru adalah semua guru dan kepala sekolah mengikuti kegiatan dalam in-service training, guru merasa senang mengikuti kegiatan in-service training, kegiatan In-service Training berbasis kebutuhan sekolah. Sedangkan faktor yang menghambat dalam proses implementasi model In-Service Training dalam meningkatkan kinerja Guru adalah sarana yang ada di sekolah sangat minim terutama akses terhadap internet, kemampuan professional guru masih rendah kuhusunya dalam bidang IT atau digital dan kegiatan In-service Training bisa diselenggarakan ketika sekolah mendapatkan dana hibah berupa BOS Afirmasi atau peningkatan kemampuan guru secara terprogram sangat dipengaruhi oleh anggaran.
Model Implementasi Pendidikan Multikultural Abdurrahman Wahid
Model Implementasi Pendidikan Multikultural Abdurrahman Wahid
Hot

Model Implementasi Pendidikan Multikultural Abdurrahman Wahid

By Madakir
Buku ini disusun untuk memberikan pemahaman kepada pembaca berkaitan dengan model implementasi pendidikan multikultural KH. Abdurrahman Wahid, atau yang biasa disapa dengan nama Gus Dur. Oleh karenanya, dalam buku ini dipaparkan mengenai ciri pendidikan multikulltural Gus Dur; nilai Pribumisasi Islam dalam konteks budaya santri, Humanisasi dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan nilai Moderat. Buku ini menarik untuk dibaca mengingat, Indonesia merupakan negara multicultural terbesar di dunia. Perbedaan jika dikelola dengan profesional merupakan kekayaan bangsa yang sangat tiada ternilai. Namun sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadikan malapetaka dan bencana kemanusiaan. Terjadinya tindak kekerasan, tawuran pelajar dan akhir-akhir ini pula ada kelompok Takfiri yang mengklaim kebenaran sepihak, menganggap kafir yang tidak sefaham. Oleh karena itu, diperlukan gagasan yang dapat menyatukan bangsa yang besar ini (multikultural) melalui pendidikan. Gus Dur adalah seorang tokoh multikultural. Pemikirannya menjadi inspirasi dalam rangka menanamkan nilai-nilai multikultural kepada peserta didik sebagai bekal kehidupannya.
Konsep Dasar Pendidikan Karakter Kinerja
Konsep Dasar Pendidikan Karakter Kinerja

Konsep Dasar Pendidikan Karakter Kinerja

Karakter kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan peserta didik, sebagaimana kita ketahui bahwa karakter kinerja siswa di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya karakter kinerja tersebut akan berdampak pada rendahnya sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang. Segala upaya telah dilakukan oleh sekolah untuk penguatan karakter kinerja siswa, namun belum memberikan efek yang signifikan dalam perubahan karakter kinerja siswa di sekolah. Maka dari itu perlunya terobosan baru, yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan karakter kinerja siswa. Model pendidikan karakter kerja yang dikembangkan sesuai kebutuhan siswa disinyalir dapat membantu meningkatkan karakter kinerja siswa di sekolah
Buku Ajar Geometri Analitik
Buku Ajar Geometri Analitik

Buku Ajar Geometri Analitik

Buku ini memberikan pemahaman yang ringkas, tetapi mendalam dalam mempelajari materi Geometri Analitik, juga sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan memperkaya khasanah kematematikaan terutama dalam bidang Geometri Analitik
Sepenggal Kisah: Antologi Cerpen Anak
Sepenggal Kisah: Antologi Cerpen Anak

Sepenggal Kisah: Antologi Cerpen Anak

Buku ini menceritakan kisah-kisah inspiratif bagi anak-anak yang di susun dengan kalimat yang sederhana. Keanekaragaman latar belakang penulis membuat tema yang disajikan dalam buku ini juga beraneka ragam, karenanya buku ini akan menarik untuk di baca. Antologi cerpen ini, berisi kumpulan karya yang sangat variatif. Tentu, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing penulis yang juga berbeda-beda. Ide penulisan antologi cerpen ini sesungguhnya sangat sederhana. Berangkat dari refleksi dalam setiap aktifitas keseharian para penulis. Banyak hal yang bisa diramu dan diuraikan melalui rangkaian kata-kata untuk menjadi sebuah karya. Beragam tema cerita disajikan dalam buku Antologi Cerpen ini. Kumpulan cerita yang sederhana, namun tentu syarat akan makna. Tentu, pembaca, dengan caranya masing-masing memiliki kebebasan dalam menikmati buku ini.
Pluralisme Perspektif Syakur Yasin Dalam Pendidikan Islam
Pluralisme Perspektif Syakur Yasin Dalam Pendidikan Islam
Hot

Pluralisme Perspektif Syakur Yasin Dalam Pendidikan Islam

Perbedaan suku, agama, warna kulit, dan antar golongan sebagai kondisi nyata yang diwarisi turun temurun, merupakan unsur-unsur kekayaan yang mewarnai khasanah budaya bangsa dapat menjadi gejala positif, tetapi juga dapat menjadi fenomena yang menakutkan, sekaligus ancaman potensial bagi eksistensi bangsa dan menipisnya rasa nasionalisme. Dengan adanya perbedaan tersebut bisa memunculkan pemahaman tentang konsep pluralisme dalam pendidikan Islam, khususnya seperti yang dikemukakan Buya Syakur Yasin. Keunikan pemikiran Buya Syakur Yasin tentang pluralisme adalah realita kehidupan di dunia ini menunjukan kemajemukan dan aneka ragam suku bangsa, warna kulit, bahasa, dan agama yang bebeda-beda mendapat pengakuan dari Allah sebagai realita. Pluralisme juga dalam pemikirannya merupakan pertemuan kesepakatan atau komitmen antar warga (Encounter of Commitment) dalam paham pluralisme tidak berarti seseorang harus meninggalkan agama atau keyakinannya, karena substansi pluralisme adalah bertemunya suatu kesepakatan yang sinergis antara yang satu dengan yang lainnya. Pluralisme menggabungkan kesadaran sosial di samping pemahaman teologis. Gagasan bahwa masyarakat hidup dalam masyarakat majemuk dengan aspek keberagaman agama, budaya, suku, dan lainnya, antara lain, terpengaruh oleh hal ini. Pendidikan Islam formal dan informal, menurut Buya Syakur, menjadi jembatan bagi peserta didik untuk mengembangkan nilai-nilai inklusif atau pluralistik. Pendidikan Islam terutama didasarkan pada ajaran Alquran. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus mengedepankan etika sosial agar pesan humanistik yang terdapat dalam kitab suci dapat menjadi model interaksi sosial yang santun.
Landasan Pendidikan
Landasan Pendidikan

Landasan Pendidikan

Landasan pendidikan mengacu pada praktik dan kebijakan pendidikan, serta studi analisis kritis. Ilmu pendidikan adalah teori sistematis tentang apa yang benar-benar diajarkan kepada siswa agar mereka dapat mencapai kecerdasan. Pendidikan selalu dimulai dengan langkah-langkah yang memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan potensinya sendiri, menunjukkan sikap yang positif, dan berperilaku dengan baik di lingkungan tempat anak beraktivitas. Pendidikan dimulai dari keluarga atau individu yang belum mandiri dan kemudian berkembang di lingkungan formal dan atau non formal. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 mengamanahkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Buku ini merupakan karya yang dapat menambah wawasan pembaca, khususnya bagi mereka yang mengabdikan dirinya sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan. Kajian dalam buku ini dimulai dari Hakikat Manusia dan Dimensi Kemanusiaan, Hakikat Pendidikan, Unsur-Unsur Pendidikan, Landasan Filosofis, Psikologis, Historis, Sosio Kultural, Yuridis, dan Aliran Klasik serta Gerakan Pembaharuan Pendidikan.
Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam:  Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren
Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam:  Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren

Manajemen Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan Islam: Kajian Empiris Lembaga Pendidikan Pesantren

Perjalanan sebuah lembaga pendidikan pesantren, terlebih bagi lembaga pesantren sekelas middle low, tentu dalam mempertahankan eksistensinya bukanlah sebuah perjuangan yang sederhana. Sebagai lembaga pesantren yang bukan masuk dalam kategori pesantren-pesantren besar dan ternama di tanah air, maka kemampuan bertahan dan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap pesantren merupakan hal hal istimewa. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia dalam konteks pendidikan agama bagi anak bangsa, memiliki gaya yang khas yang sangat mencolok perbedaannya. Pertama, peranan seorang pimpinan dan sesepuh pondok pesantren. Pimpinan pesantren adalah kiai yang berada pada jajaran sesepuh yang biasanya secara genetik adalah pendiri atau keturunnya, yang dinobatkan oleh entitas pesantren tersebut sebagai pimpinan umum, memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan lembaga pesantren. Adapun sesepuh adalah mereka yang setingkat dengan pimpinan dan dituakan namun bisa jadi lebih muda atau merupakan menantu, juga memiliki peran yang kuat dalam menentukan keberhasilan perjalanan manajemen strategis. Kedua, pihak dewan kiai, memiliki peran sebagai aktor dan pelaksana dilapangan yang melakukan serta mengatur manajemen yang dilakukan. Ketiga, pihak yayasan, kalangan ini memiliki peran penting sebagai pihak yang memberikan dukungan baik moril maupun materil, mengingat yayasan adalah lembaga formal yang sah dan memiliki dasar hukum di negara Indonesia, sehingga memiliki hak akses atas fasilitas baik fasilitas masyarakat ataupun milik pemerintah. Keempat, santri, tentu saja santri ini berlaku sebagai subjek dan juga objek dalam pelaksanaan manajemen strategis. Kelima, wali santri atau orang tua memiliki peran kuat dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada pesantren. Keenam, masyarakat, komponen terakhir inilah yang dalam skala makro berkontribusi sebagai pihak ekstrenal namun juga berperan sangat kuat akan tercapainya sebuah tujuan manajerial.